Buyer Persona Kunci Konten Unik

Cara yang paling gampang atau yang paling simple buyer pesona kita jadikan sebagai rujukan untuk membuat konten-konten marketing kita. Karena bagaimana pun juga aktivitas marketing itu tidak bisa terlepas dari konten. Sesuai dengan perubahan behaviour customer saat ini. Customer itu tidak lagi menyukai konten konten yang sifatnya selfish, yang egois, yang bahasa jawanya itu, yang kemayu. Yang terlalu offer memuji diri sendiri.

Justru customer itu menyukai konten konten yang relate, yang cocok sama apa yang mereka sukai. Nah, dengan memahami buyar personal yang telah kita buat tadi ya, kita bisa melihat bagaimana keseharian mereka. Kita bisa melihat apa yang mereka pikirkan, kita bisa melihat apa yang mereka sering tonton. Kita bisa melihat ketakutan mereka, kekhawatiran mereka, harapan mereka, keinginan mereka dan sebagainya.

Maka gunakanlah media konten untuk memberi sesuatu yang pas, yang cocok dengan mereka. Intinya konten yang akan kita berikan itu adalah konten yang sesuai dengan buyer persona mereka. Ibaratnya saya seorang ibu rumah tangga ketika kemudian ada konten berkaitan dengan problematika ibu rumah tangga, maka pasti saya akan tertarik. Saya punya hobi pelihara ikan kalau ada konten konten yang ikan saya akan tertarik.

Anak anak biasanya suka gaming, maka ketika ada konten konten gaming, orang akan tertarik. Nah, permasalahannya adalah bagaimana cara kita itu me-relate-kan, bagaimana cara kita mengaitkan pesan pesan dari produk kita ke konten konten yang sudah kita desain sesuai dengan buyer customer.

Ambil contoh ketika kita memahami buyar pesona kita bicara tentang tahun namanya brand affinities, apa itu brand affinities? Brand yang melekat pada mereka, brand yang mereka sukai. Contohnya mobil apa yang mereka sukai, motor apa yang mereka sukai, merek sepatu apa yang mereka sukai, merek baju, apa yang mereka sukai dan sebagainya.

Nah seandainya kita punya produk brand lain, umpanya kuliner, kita bisa menggunakan brand affinities di personal customer kita itu menjadikan konten. Contoh anak anak muda sekarang suka dengan vespa, maka ketika kita mau bikin konten walaupun kita konten kuliner. Kita libatkan motor vespa itu di dalam konten kita, sehingga orang orang yang suka dengan vespa mereka akan tertarik dengan konten konten kita.

Nah, teman teman sekalian dengan kita memahami buyer pesona maka kita akan bisa menembak orang orang yang setipe dengan mereka. Tentunya caranya tadi orang yang suka dengan vespa akan tertarik dengan konten vespa dong. Orang orang yang lain yang yang mungkin belum punya vespa tapi punya keinginan motor vespa untuk beli motor vespa dia juga akan tertarik.

Nah sekali lagi pahami customer kita dan kita tahu apa yang mereka harapkan. Jadi seperti ini ketika konten itu telah kita berikan kepada mereka. Mereka kemudian mengatakan, β€œNah ini nih konten yang cocok buat kita.” 

Tentunya nanti ada beberapa teknis detail bagaimana sih membuat konten. Maksudnya prinsip membuat kontennya jangan sampai juga konten itu tidak menarik di awal. Tentang bagaimana cara membuat konten, bagaimana bikin hook, bagaimana terus kemudian bikin konteks di tengah, bagaimana ada konflik, ada challenge, ada resolution sampai terakhir bagaimana kita bisa bikin lesson atau kita bikin call to action.

Tapi kata kuncinya kalau kita ingin menerapkan metode marketing. Anda harus bisa memberikan konten experience kepada customer anda. Jadi ketika kita membuat konten itu betul betul customer centric, betul betul kita itu memikirkan customer kita bukan untuk memikirkan diri kita sendiri, bukan untuk memikirkan produk dan layanan kita sendiri.

Dengan memikirkan mereka, maka kemudian kita bisa mereview ulang. Seandainya saya jadi customer, kalau saya nonton konten ini, apa yang saya rasakan, apa yang saya pikirkan dan sebagainya.

Maka kemudian teman teman harus bisa berani mencoba untuk melihat sudut pandang yang berbeda tentang konten, artinya point of view atau sudut pandang terhadap konten itu di mata customer anda bukan di mata anda sebagai seorang marketer. Dengan membuat konten konten yang menarik dengan membuat konten konten yang cocok dengan buyer persona kita, maka kita akan semakin banyak menarik orang orang atau target yang kita harapkan.

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *